Bermalam dari serbuan tiga raja dan berlarut dari sebuah mimpi tak guna menyusun barisan coding melampaui gedung-gedung bertingkat saling tawar-menawar yang menjadi komoditi tak bisa di mengerti dan hanya bisa memetik gitar dari nada minor tak berlanjut ingin menyampaikan nurani dari sebuah ideologi namun aku hanya satu dari milyaran nyawa dengan ideologi baru lebih gelap dari warna hitam pekat lebih rapuh dari kayu di dasar air dan di kala fajar lamun terdiam renta variabel angka-angka berputar di otak menghitung masa lalu suram dan durja menjadi senyum di kala pembawa hati membiaskan nafasnya dari batangan suatu nirkabel dari kejauhan mengisikan cerita dari nafsu petaka meregangkan logika sudah lama tidak aku rasa dari mana datangnya sesuatu bernama cinta berlandaskan teori dari diorama di atas kepala yang membawa penipuan tentang masa depan dari mana datangnya nurani ketika penipu ulung berorasi menceritakan pengalamannya yang suram memberikan trik psikologis yang nyatanya hanyalah bumbu dari sebuah umpan atas kepercayaan palsu yang aku terima dan begitu jam pasir bergerak sudah terlupa terlewat hanya lalu-lalang saja tak ada duka dari asam kelakuan masa lalu hingga berkerak dari pelampiasan ini dan meminta tuhan mengulang waktu agar aku bisa membuka pepatah baricode lama yang sudah usang walau intuisi ini sudah berkarat aku akan menanti jika datang dan meraih jika perlu walau sesaat namun tak akan ku sia-siakan dalam sebuah mimpi pejuang bertetes keringat dalam takdir menuju surga seperti yang mamah ceritakan padaku di kala aku terlelap di senja memudar
Read More..